JAKARTA, Warganet – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kedekatannya dengan ekonom senior Kwik Kian Gie sebelum meninggal dunia. Prabowo mengaku mendapatkan pesan dan diberikan saran oleh Kwik Kian Gie.
“Saya merasa dekat sama beliau (Kwik Kian Gie), beliau banyak kasih nasihat ke saya. Bahkan beberapa hari yang lalu pun ngirim WA ya, memberi saran-saran, beliau masih terus memberi WA,” kata Prabowo saat memberikan penghormatan terakhir ke Kwik Kian Gie di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Rabu (30/7/2025) dilansir okezone.
Meninggalnya Kwik Kian Gie, Prabowo menilai Indonesia kehilangan sosok yang berjasa serta putra terbaik bangsa.
“Saya datang untuk menghormati, berbelasungkawa terhadap tokoh bangsa yang sangat berjasa. Kita, Indonesia kehilangan putera terbaik,” ujar dia.
Dia menambahkan, Kwik Kian Gie memiliki pemikiran-pemikiran terhadap ekonomi yang luar biasa, salah satunya tentang ekonomi Pancasila.
“Pemikiran-pemikiran beliau sangat mempertahankan ekonomi Pancasila, ekonomi Pasal 33, beliau tokoh sangat luar biasa,” jelas dia.
Sebagai informasi, mantan Menteri Koordinator Ekonomi Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin (28/7/2025) malam. Hal ini dikabarkan oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno yang mengucapkan duka cita atas meninggalnya Kwik Kian Gie.
Kabar meninggalnya Kwik Kian Gie disampaikan Sandiaga Uno melalui unggahan Instagram pribadinya pada Senin malam.
Menurut Sandi, Kwik Kian Gie adalah mentor yang tidak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. “Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” demikian unggahan Sandiaga Uno.
Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Dia adalah seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa. Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999-2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004). [*]