AS, Warganet – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengguncang perdagangan global dengan mengumumkan paket tarif baru terhadap puluhan negara.
Pengumuman itu dirilis hanya beberapa jam sebelum penangguhan tarif resiprokal berakhir, dilansir dari ABC pada Jumat (1/8/2025).
Langkah ini menandai babak baru dalam kebijakan perdagangan Trump yang dikenal keras dan berorientasi pada proteksionisme.
Pengumuman resmi Gedung Putih dirilis menjelang tenggat waktu penghentian sementara tarif timbal balik yang sebelumnya diberlakukan sejak 2 April.
Kebijakan tarif timbal balik itu sempat ditangguhkan untuk membuka ruang dialog dan negosiasi dengan sejumlah negara mitra.
Pada Kamis malam waktu setempat, tepat sebelum penangguhan berakhir, Gedung Putih menerbitkan daftar tarif baru untuk puluhan negara.
“Presiden telah menetapkan bahwa perlu dan tepat untuk mengubah tarif timbal balik untuk negara-negara tertentu,” kata Gedung Putih dalam pernyataannya.
Negara-negara yang paling terdampak adalah Suriah (41 persen), Myanmar (40 persen), Laos (40 persen), dan Swiss (39 persen).
Beberapa negara berhasil mencapai kesepakatan tarif dengan AS sebelum masa penangguhan berakhir. Negara-negara tersebut antara lain Inggris, Vietnam, Indonesia, Jepang, Uni Eropa, dan Korea Selatan. (*)