JAKARTA, Warganet – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengungkap fakta mengejutkan dari hasil intensifikasi pengawasan rutin periode April hingga Juni 2025. Sebanyak 34 produk kosmetik terbukti mengandung bahan berbahaya dan/atau dilarang yang dapat membahayakan kesehatan.
Dalam laporannya, BPOM menyebut sejumlah zat berbahaya yang ditemukan dalam produk-produk tersebut, seperti merkuri, asam retinoat, hidrokuinon, timbal, pewarna kuning metanil, hingga steroid.
Bahan-bahan itu diketahui dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, mulai dari iritasi kulit, gangguan hormon, hingga risiko jangka panjang seperti kerusakan organ dan kanker kulit.
Inilah 34 Produk Kosmetik Berbahaya yang Ditemukan BPOM
1. AENI BEAUTIFUL SECRET Facial Wash
2. ASTRID GLOW’S Body Serum Booster
3. BOGOTA DIAMONDGLOW Night Cream
4. CHARISMALUX Acne Treatment
5. CHARISMALUX Extra Whitening
6. EMGLOW Night Cream X2T Acne
7. GWS BY AGT Gold Jelly Luxury HG
8. HRA COSMETIC Facial Wash
9. HRA COSMETIC Toner
10. KHOJATI DELUX SURMA
11. LIEBIESKIN Bright Glow Night Cream
12. MILA GLOW Night Cream
13. MUFIA Brightening Night Cream
14. N/S BY NHUNU SHOP Body Lotion Booster N/S by Nhunu Shop
15. NAYURA BEAUTY Toner
16. NCGLOW Day Cream
17. NCGLOW Facial Wash
18. NCGLOW Night Cream Premium
19. NEW WSP Day Cream
20. NU GLOWING SKINCARE Exclusive Brightening Night Cream
21. RAJNI GOLD DIAMOND Cherry Red Henna Cone
22. RAJNI GOLD DIAMOND Nail Henna Red
23. RAJNI GOLD DIAMOND Red Henna Cone
24. SARASKIN COSMETIC Night Cream Retinol Booster
25. SH BEAUTY Night Cream
26. SHIMMER AND SHINE BY BYLA BEAUTY Brightening Night Cream
27. SSC GLOW SAKINAH SKINCARE Glow Booster Night Cream
28. SW GLOW’S Handbody
29. SYS GLOW SLIM YOUR & SQUEEN GLOW Night Cream
30. WBS COSMETICS Body Lotion Booster Brightening
31. WBYUTIE SKINCARE Facial Wash
32. WBYUTIE SKINCARE Luxury sunscreen UV protect
33. WBYUTIE SKINCARE Night Cream Glow
34. MC / –
BPOM memberikan peringatan keras kepada para pelaku usaha agar menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan menggunakan produk kosmetik.
“Masyarakat diminta untuk tidak menggunakan produk-produk mengandung bahan berbahaya dan/atau dilarang sebagaimana yang tercantum dalam lampiran siaran pers ini atau pun yang telah diumumkan oleh BPOM sebelumnya,” ujar Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam keterangan resminya, Jumat (1/8/2025).
Selain itu, BPOM melalui 76 unit pelaksana teknis (UPT) di seluruh Indonesia telah melakukan penertiban ke fasilitas produksi dan peredaran kosmetik, termasuk retail.
Tak berhenti di situ, BPOM juga melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap kegiatan produksi dan peredaran kosmetik mengandung bahan berbahaya dan/atau dilarang, khususnya kosmetik yang diproduksi oleh pihak tidak berhak atau tidak memiliki kewenangan.
Apabila ditemukan dugaan tindak pidana, maka Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BPOM akan menindaklanjuti melalui proses hukum pro justitia.
“Pelaku usaha yang memproduksi atau mengedarkan kosmetik yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, kemanfaatan, dan mutu, dapat dikenakan sanksi pidana sebagaimana ketentuan Pasal 435 jo,” kata Taruna Ikrar.
Ia menambahkan, “Pasal 138 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun atau denda paling banyak 5 miliar rupiah.”. (*MI)
